22.12.09

Di Stasiun Kereta

Di Stasiun Kereta

untuk dua sahabatku (tina, rasyid)


Samar terdengar suara di balik mikrofon
Melantunkan sebuah kepergian orang-orang
Hati ini berdegup tuk satu harapan
Pertemuan sebelum kehilangan

Kuberlari dengan jiwa
Mengangankan sebuah pelukan
Dari indahnya persahabatan
Ketulusan dengan dua jiwa terhebat

Hati ini berdegup atas ketidaksia-siaaan
Bertemu walau sesaat tuk ucap kasih
Tak terhingga kulinangkan airmata
Teramat pilu dari yang kukira

Tak kusesali semua anganku
Harus melepas keduanya
Berlalu dari waktu untuk saat ini
Hanya kerinduan yang akan persatukan kembali

…Keabadian persahabatan
Kan terjaga hingga akhir detak masa…

19 Oktober 2008 01.30 pm

3 komentar:

  1. Luar biasa puisinya. ane tempel link blognya di blog aku yee..hehehe

    BalasHapus
  2. Kadang persahabatan tidak bisa ditebak,, bagaimana bentuk dan sifatnya,, yg jelasnya persahabatan itu akan selalu ada dan hadir untuk siapa saja,,,
    Artikelnya menynetuk banget,, gw langusung ingat dengan sahabat-sahabat kecil aq,,,
    salam kenal ya,, nm aq gofur dr makassar,, agafur.blogspot.com

    BalasHapus
  3. @a isal: thx, bro! siip, tempel yak! :p

    @gofur: bagaimana kita merawatnya saja, teman. insya Allah, terjaga selalu dengan baik. you'll get what you give. salam kenal juga yah.:)
    *btw,nrl cantumkan gofur di list 'tetangga' yah.. bole? ehehehe...

    BalasHapus